Jenis Konstruksi Jembatan - Jembatan merupakan sebuah bangunan konstruksi yang menghubungkan dua buah tempat yang terpisah baik oleh sungai, jurang maupun celah lainnya. Tahapan pembuatan jembatan sendiri kini sudah semakin canggih dengan berbagai jenis konstruksinya yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Konstruksi jembatan umumnya juga bersambung dengan jalan yang akan dilalui kendaraan, baik itu jalan aspal maupun jalan beton. Bahkan kini jembatan juga tidak hanya dibuat untuk menghubungkan 2 tempat yang dipisahkan sungai, namun juga yang terpisah oleh laut. Di Indonesia sendiri jembatan sudah ada jembatan suramadu yang melintasi selat madura.
Secara umum, ada 7 jenis konstruksi jembatan yang ada di seluruh dunia. Berikut adalah jenis konstruksi jembatan tersebut :
Jenis Konstruksi Jembatan
1. Jembatan lengkung (arch bridge)
Jenis konstruksi jembatan yang pertama adalah jembatan lengkung, jenis ini mempunyai kemampuan yang sangat tinggi terhadap respon momen lengkung. Kedua ujung jenis jembatan ini adalah berupa sendi yang baik untuk meredam gaya dengan arah horisontal. Jenis jembatan ini hanya bisa dibuat di atas tanah yang mempunyai struktur keras dan stabil dengan bentangnya antara 100 - 300 meter.
2. Jembatan gelagar (beam bridge)
Jembatan gelagar mempunyai satu gelagar tunggal yang dibuat dari beton maupun beton prategang yang dirangkai menggunakan diafragma. Jenis jembatan ini biasanya dibuat menyatu dengan pelat jalan secara kaku. Jenis jembatan ini umumnya hanya membentang sepanjang 5 - 40 meter.
3. Jembatan Kabel (cable-stayed)
Sama seperti namanya, jembatan ini memakai kabel sebagai elemen untuk menahan beban baik jembatan maupun kendaraan yang melintas. Kebel ini nantinya akan ditumpukan pada tower, tower inilah yang nantinya akan meneruskan beban yang diterima oleh kabel. Jenis jembatan ini baik diterapkan pada tempat dengan tingkat rawan terjadi gempa karena titik pusat massanya yang relatif lebih rendah. Umumnya jembatan ini membentang sepanjang 100 - 600 meter.
4. Jembatan gantung (suspension bridge)
Sama halnya dengan jembatan kabel, jembatan gantung juga menggunakan kabel untuk menahan beban. Pada jembatan ini menggunakan sebuah kabel utama yang akan memikul beban dari beberapa kabel gantung. Namun beban lalu lintas pada jenis jembatan ini tidak dibebankan pada tower atau pilar karena sudah dibebankan pada kabel.
Akan tetapi bila angin yang bertiup pada jenis jembatan ini intensitasnya terlalu tinggi maka lalu lintas pada jembatan ini akan ditutup. Hal ini dilakukan demi keselamatan pengendara karena akan sulit mengendarai kendaraan pada jembatan yang bergoyang. Jembatan gantung terpanjang yang pernah dibuat mencapai panjang 1.400 meter.
5. Jembatan Beton Prategang (prestressed concrete bridge)
Jenis jembatan ini merupakan pengembangan dari penggunaan bahan beton dimana jembatan bideri gaya prategang awal, tujuannya adalah untuk mengimbangi tegangan yang muncul karena adanya beban. Jenis jembatan ini umumnya hanya membentang sepanjang 20 - 40 meter. Ada dua sistem yang biasanya digunakan pada jenis jembatan ini yaitu post tensioning dan pre tensioning.
- Sistem post tensioning
- Sistem pre tensioning
6. Jembatan rangka (truss bridge)
Jembatan rangka umumnya mempunyai bentuk dasar berbentuk segitiga yang dibuat dari baja. Jenis konstruksi jembatan ini merupakan jenis tertua yang sudah lama digunakan dengan berbagai variasi bentuk, gelagar dan lengkung atau kantilever. Umumnya jembatan ini mempunyai panjang bentang antara 50 - 100 meter.
7. Jembatan box girder
Jenis jembatan yang terakhir ini biasanya terbuat dari baja atau beton konvensional maupun prategang. Gelagar jembatan ini menggunakan box girder yang bisa dikombinasikan menggunakan sistem jembatan gantung, pelengkung maupun cable-staved. Box girder ini bermanfaat sebagai momen inersia yang tinggi dengan kombinasi berat yang relatif ringan karena rongga pada tengah penampang. Box girder ini dapat dibuat dalam berbagai bentuk, jenis jembatan ini umumnya membentang sepanjang 20 - 40 meter.
0 komentar:
Posting Komentar