Bahaya Kafein - Kafein atau Trimethylxanthine adalah sebuah senyawa stimulan yang secara alami memang terkandung dalam beberapa jenis makanan. Tidak jarang jika kafein disebut - sebut setara dengan amfetamin, kokain, bahkan heroin. Penyebabnya adalah karena baik obat - obatan tersebut dan kafein sama - sama bekerja untuk menstimulasi kerja otak.
Dalam bentuk aslinya, kafein berupa bubuk kristal yang berwarna putih dan terasa sangat pahit. Dalam dunia medis, kafein dapat berfungsi untuk menstimulasi kerja jantung serta dapat meningkatkan produksi urin atau bersifat diuretik.
Di mana kafein dapat ditemukan?
Kopi, teh, dan coklat merupakan tanaman yang secara natural mengandung kafein. Namun kemudian kafein juga dapat dimasukkan dalam soda, minuman berenergi, bahkan permen karet. Beberapa obat seperti obat diet dan obat pencahar juga dapat mengandung kafein. Kafein yang diolah dengan potasium dan sodium juga dapat berfungsi sebagai obat untuk membantu proses bernapas pada bayi yang lahir prematur. Anak - anak yang mengalami kesulitan bernafas saat setelah operasi tertentu juga bisa menggunakan obat yang mengandung kafein.
Bagaimana cara kerja kafein di dalam tubuh?
Seperti yang telah disebutkan bahwa kafein di dalam tubuh kita akan menstimulasi sistem kerja saraf pusat. Setelah dikonsumsi, kafein akan diserap oleh darah menuju ke jaringan tubuh. Konsentrasi kafein tertinggi dalam plasma yaitu sekitar 15 - 120 menit setelah kafein dicerna oleh tubuh. Kafein sendiri akan berhubungan dengan kerja adenosin yang merupakan suatu senyawa yang berfungsi sebagai neurotransmitter inhibitor.
Akibatnya kafein dapat berikatan dengan reseptor yang terdapat di dalam otak. Dalam kondisi normal, adenosin dapat membantu proses tidur serta dapat menekan aktivitas sistem saraf. Adenosin juga bisa melebarkan pembuluh darah di dalam otak, supaya otak dapat menyerap banyak oksigen saat tidur.
Di dalam tubuh, sistem saraf melihat kafein mirip dengan adenosin sehingga kafein kemudian akan berikatan reseptor adenosin di otak. Akan tetapi kerja kafein bertolak belakang dengan kerja adenosin. Kafein akan menggunakan semua reseptor adenosin yang ada di dalam otak sehingga sel - sel tubuh tidak lagi dapat mendeteksi adenosin.
Hasilnya, kerja sel - sel pada tubuh akan menjadi lebih aktif. Karena tidak ada adenosin yang bersifat merelaksasi. Ini akan membuat otak menginterpretasi terjadinya bahaya pada tubuh. Sehingga akan memicu dihasilkannya adrenalin, hormon yang bekerja dalam mekanisme “fight or flight”.
Risiko apabila terlalu banyak mengkonsumsi kafein
Walaupun dalam porsi yang wajar kafein dapat memberikan manfaat, namun ada kalanya Anda tidak boleh mengkonsumsinya. Namun jangan mengkonsumsinya dalam jumlah yang terlalu besar, karena ada sejumlah efek buruk pada tubuh yang mungkin terjadi akibat kafein yang terlalu tinggi.
Bahaya Kafein yang Harus Diketahui
1. Berbahaya bagi janin dan bayi
Sebuah penelitian menemukan konsumsi kafein lebih dari 300 mg dapat menyebabkan keguguran atau terhambatnya pertumbuhan serta gangguan jantung pada janin. Sementara mengkonsumsi kafein selama menyusui dapat menyebabkan bayi merasa gelisah dan sulit tidur karena kafein yang dikonsumsi oleh ibu dapat diteruskan ke bayi melalui ASI.
2. Mengurangi tingkat kesuburan wanita
Beberapa penelitian mengungkapkan, jika mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang tepat dapat mengurangi aktivitas otot pada tuba falopi yang bertugas membawa sel telur dari ovarium ke rahim. Kafein akan menghambat kerja sel yang berfungsi untuk membantu kontraksi tuba falopi sehingga sel telur tidak dapat turun ke rahim dan dibuahi oleh sperma.
0 komentar:
Posting Komentar