Rabu, 27 November 2019

Lapisan Pelindung Beton

Lapisan Pelindung Beton - Apakah Anda pernah mendengar tentang Floor Hardener? Floor Hardener atau yang dikenal sebagai Penguat Lapisan Beton merupakan bahan berbentuk bubuk campuran yang ditaburkan ke atas beton segar yang akan kering bersamaan dengan beton.

Lapisan Pelindung Beton
Sumber : Alat Uji Kekerasan
Setelah itu bahan ini akan membentuk lapisan tipis yang keras, padat, menyatu dengan beton serta memiliki ketahanan sangat baik terhadap gesekan dan tumbukan dari lalu lintas kendaraan di atasnya. Bahan ini biasa digunakan sebagai lapisan pelindung pada struktur beton yang banyak dilalui oleh kendaraan seperti gudang, ruang produksi, gedung parkir, ruang mekanik, garasi, ruang pamer kendaraan, bengkel dan lain sebagainya.

Lapisan Pelindung Beton

Floor Hardener dibuat menggunakan semen, pasir silika (silica quartz) kering yang telah dipilih dan di gradasi dengan baik, plasticiser bubuk untuk mengganti peranan air, pigmen warna bubuk serta bahan kimia tambahan lain dalam bentuk bubuk.

Keunggulan Floor Hardener
  • Monolit dengan beton, tidak seperti bahan penutup lantai lainnya yang direkatkan dengan perekat tambahan, tidak menjadi satu bagian atau kerap kali terlepas dari beton
  • Ketahanan yang tinggi terhadap gesekan dari kendaraan, mulai dari ringan hingga berat dan tumbukan akibat jatuhnya barang dari ketinggian tertentu
  • Dengan kecepatan dan kapasitas pengerjaan yang tinggi, tidak membutuhkan banyak nat joint sehingga dapat mengurangi tempat berkumpulnya kotoran dan jamur yang umumnya menumpuk pada celah
  • Diproses dengan pengaduk berkapasitas besar sehingga memungkinkan keseragaman kualitas bahan dan warna
  • Jika dikerjakan dengan alat dan metode yang tepat maka akan menghasilkan permukaan keras, rata dan halus sehingga siap untuk pemakaian bangunan dengan presisi tinggi
  • Tidak menimbulkan bercak akibat karat
Pemasangan

Syarat Material Lantai Dasar

Lantai dasar yang akan dilapisi dengan Floor Hardener sebaiknya adalah beton dengan syarat :
  • Kuat tekan 28 hari minimal 225 kg/cm²
  • Tebal minimal 7,5 cm dengan tulangan wiremesh paling sedikit 1 lapis diganjal dengan beton decking dengan ketinggian 2 sampai 3 centimeter dari lantai kerja
  • Usahakan slump beton dibuat sekecil mungkin, ketika beton siap dituang usahakan tebalnya tidak lebih dari 10 cm
  • Hanya pada situasi sangat terpaksa dimana pengerjaan dengan kemerosotan rendah tidak memungkinkan, umumnya lahan terbuka tanpa atap dan cuaca sangat terik, slump diijinkan dinaikkan hingga 12 cm
  • Jika tebal beton sangat ekstrim lebih dari 20 cm, umumnya menjadi satu dengan pondasi rakit / raft foundation, perlu diperhatikan sistem penurunan panas hidrasi yang dapat memadai, misalnya dengan nitrogen cair, balok es ataupun metode lain yang diketahui dan disetujui konsultan pengawas

0 komentar:

Posting Komentar